”
KOMPONEN DARAH DAN FUNGSINYA “
Hematologi
Hematologi adalah
cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan
penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani heme artinya darah.
Terdiri dari dua komponen:
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
2. Plasma Darah adalah cairan darah.
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
2. Plasma Darah adalah cairan darah.
Fungsi Umum Darah:
1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)
2. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
3. Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
4. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)
2. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
3. Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
4. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
Eritrosit (Sel Darah Merah):
• Merupakan bagian utama dari sel darah.
• Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah.
• Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen.
• Kadar Hb inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit Anemia.
• Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa . Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).
• Merupakan bagian utama dari sel darah.
• Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah.
• Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen.
• Kadar Hb inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit Anemia.
• Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa . Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).
Lekosit (Sel Darah Putih)
• Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah.
• Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
• Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh.
• Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah.
• Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
• Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh.
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi (misalnya radang paru-paru).
• Lekopeni
Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.
• Lekositosis
Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).
• Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah.
• Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
• Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh.
• Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah.
• Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
• Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh.
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi (misalnya radang paru-paru).
• Lekopeni
Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.
• Lekositosis
Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).
• Fungsi fagosit sel
darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh
darah.
• Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Gerak Amuboid.
• Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Gerak Amuboid.
Jenis-jenis Lekosit
• Granulosit
Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
• Agranulosit
Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan monosit.
• Granulosit
Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
• Agranulosit
Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan monosit.
• Eosinofil
mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
• Basofil
mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
• Netrofil
(ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
• Limfosit
(ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
sel T4 = imunitas seluler
sel B4 = imunitas humoral
• Monosit
merupakan lekosit dengan ukuran paling besar
• Disebut pula sel darah pembeku.
• Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc.
• Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor)
• Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.
Plasma Darahmengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
• Basofil
mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
• Netrofil
(ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
• Limfosit
(ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
sel T4 = imunitas seluler
sel B4 = imunitas humoral
• Monosit
merupakan lekosit dengan ukuran paling besar
• Disebut pula sel darah pembeku.
• Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel/cc.
• Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor)
• Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.
• Terdiri dari air dan protein darah Albumin, Globulin dan Fibrinogen.
• Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah.
• Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen).
• Zat antibodi adalah senyawa Gama Globulin.
• Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam.
- Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen = Presipitin.
- Antibodi yang dapat menguraikan antigen = Lisin.
- Antibodi yang dapat menawarkan racun = Antitoksin.