Transfusi/Pemindahan
darah telah dilakukan orang kira-kira 100 tahun yang lalu(Abad ke 18.), dimana
pada masa itu, pengetahuan dalam bidang physiologi dan pengetahuan sirkulasi
darah yang dirintis oleh William Harvey masih
sangat sempit sekali.Dalam kondisi sepeti itu pada umumnya transfusi banyak mengalami kegagalan,banyak
mendatangkan kecelakaan pada manusia. Tetapi mereka tak henti-hentinya
melakukan percobaan-percobaan sampai pada suatu saat dimana
Dr,Karl
Landsteiner pada tahun 1900
mengumumkan penemuannya tentang golongan-golongan darah manusia. Setelah
ditemukan golongan darah ini ,Transfusi tidak lagi merupakan pekerjaan yang
berbahaya tetapi sebaliknya banyak menolong jiwa manusia dar ancaman kematian karena kehilanan darah.
Kemajuan
yang dicapai dalam bidang transfusi ini didukung oleh 3 hal yaitu:
1. Penemuan
Golongan Darah Oleh Dr,Karl Landsteiner.
(A,B,O)
Penemuan ini menjelaskan
mengapa Transfusi yang terdahulu sering mengalami kegagalan,bila penderita
tidak memiliki golongan darah yang sama dengan donornya.
2. Penemuan
suatu zat Kimia (Asam citras)sebagai zat anti pembeku darah(anticoagulant) yang
tidak berbahaya bila seseorang penderita diberih darah yang telah dicampur
dengan asam citras itu.(nontoxis.)
3. Ditemukan
pula bahwa penambahan lukosa kedalam darah dapat memperpanjang hidup sel darah
merah diluar tubuh merupakan cara-cara yang praktis untuk transfusi darah.
Perang dunia keII merupakan suatu
keadaan yang menyokong pula untuk
mempelajarinya secara tehnis,penggunaan dan kondisi penyimpana darah,
khusus untuk tujuan pengobatan.Juga diadakan penyelidikan menenai alat-alat yan
diperlukan secara intensif.Bukan itusaja .mulai pula diadakan penelitia tentang
penggunaan bagian-bagian dari darah, misalnya: Pengobatan untuk keadaan Shock
disamping pemakaian darah secara keseluruhan(Whole Blood),sebagai hasil dimasa
perang dan penelitian-penelitian sesudah perang Transfusi menjadi suatu cara
pengobatan yang praktis dan sangat menolong.
GOLONGAN DARAH YANG DIKENAL PADA ABAD INI.
Untuk pertama kalinya
Dr,Karl Lansdteiner Pada tahun 1900 mengumumkan bahwa darah manusia dapat
dibagi menjadi 4 macam :A,B,O, dan AB.Golongan darah ini merupakan asar pokok bagi terlaksananya transfusi darah
Penemuan
golongandarah diatas ini dilandasi oleh 2, macam faktor yang ditemukan ole
Lansd teiner, Faktor dimaksud adalah:
1
Faktor yang ditemukan pada permukaan luar sel
darah merah manusia; faktor ini dinamakan ANTIGEN. Yakni merupakan faktor yang
menentukan golongan darah manusia
2
Faktor Zat anti (antibody) yang terdapat dalam
plasma/serum darah.Faktor ini merupakan zat yang dapat menghancurkan antigen,
bilaman dicampurkan dengan antigen yang merupakan lawannya.
Antibody golongan darah yang diketemukan dalam hubungan ini
ialah antibody yang bersifat alamiah(natural),yang berada dalam tubuh tampa
mengalami rangsangan dari luar.Antibody ini dinamakan Natural Antibody atau disebut
juga “Naturally Occuring antibody.
Sejak
tahun 1900 sampai dengan tahun 1962 telah dikenal orang dengan baik kira-kira
12 macam system golongan darah, yang penting dalam bidang transfusi darah, dan
kehamilan. Bahkan dapat pula digunakan untuk tujuan-tujuan kriminologi.
Masing-masing golongan darah dimaksud ialah : ABO,MNAs,P, Rhesus, Lutheran, Kell,Lewis, Duffy, Kidd, Auberger,Xg,
dan Dombrok.
Dan masih ada lagi system-system golongan darah
lainnya.seperti :
Diego,Sutter, yang ditemukan hanya pada beberapa ras
bangsa saja. Dan menyusul golongan-golongan darah .Vel,Ytr, Ge,da I,
system-system golongan darah seperti Levay, Wright dan SW merupakan “private antigen” atau disebut juga sebagai
“Family Antigen”
Dalam
hal ini sangatlah menguntunkan bahwa
hanya ABO dan Rhesus system-lah yang merupakan
golongan terpenting untuk tujuan Klinas. Dengan demikian pelaksanaan
transfusi dapat dilakukan secara praktis.
System-system
golongan darah lainnya dianggap kurang mempunyai arti klinis karena termasuk
,yang memiliki antigen –antigen yang
lemah, dan antibody nya baru timbul setelah mengalami transfusi yang berulang
kali. Dan zat antinya biasanya mempunyai
zuhu optimum reaksi yang rendah (dibawah 37ͦͦͦͦͦͦยบ),sehingga
tidak mempunyai arti klinis yang berarti. Walaupunb demikian dalam pemeriksaan
di laboratorium (Compatibility testing) segala kemungkinan diatas itu mendapat
perhatian yang khusus.